Curug Siliwangi |
Udara dingin dan
sejuk menyapa kedatangan kami di pagi itu. Pohon pinus berjejer, menjulang
serta ditingkahi riak arus sungai Cigeureuh yang menari-nari liar. Gerangan
kedatangan satubumikita di kawasan sungai Cigeureuh yang termasuk dalam
Wanawisata Gunung Puntang adalah untuk mencoba berkunjung ke salah satu objek
air terjun (curug), yaitu Curug Siliwangi. Wanawisata Gunung Puntang berada di
daerah Cimaung, Kabupaten Bandung. Selain
Curug Siliwangi, kawasan tersebut menjadi akses masuk menuju dua curug lainnya,
yaitu Curug Cikahuripan dan Curug Gentong. Curug Cikahuripan merupakan curug
yang terdekat dari area perkemahan serta aksesnya pun cukup mudah dijangkau,
curug tersebut memiliki ketinggian sekitar 6 meter dengan aliran air yang
jernih. Sedang Curug Gentong merupakan Curug yang jarang dikunjungi, karena
jalur yang cukup sulit.
***
Curug Siliwangi
sendiri tepatnya berada di Gunung Reregean (1.874 mdpl) yang masuk kedalam
kawasan pergunungan Malabar yang merupakan gugusan dari beberapa gunung
lainnya, antara lain: Gunung Malabar (2.329 mdpl), Gunung Puntang (2.223 mdpl),
Gunung Haruman (2.141 mdpl) dan Gunung Puncak Besar (2.189 mdpl). Menurut buku
Jendela Bandung, Pengalaman Bersama Kompas (Her Suganda:2008), dalam riwayat
kerajaan-kerajaan di Tatar Sunda, nama Malabar sering dihubungkan dengan
keberadaan Kerajaan Malabar. Konon kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang
Ratu, yang merupakan bawahan dari Kerajaan Pajajaran. Menurut cerita masyarakat
setempat, dari perkawinan antara Prabu Siliwangi (Raja Kerajaan Pajajaran)
dengan Ratu Kerajaan Malabar lahirlah seorang anak, Gunung Malabar dipercaya
sebagai tempat kelahiran putra Prabu Siliwangi tersebut.
Konon, saat sang
anak dilahirkan, sang ratu berpegangan pada sebuah pohon. Gunung tempat
berpegangan tersebut kemudian dinamakan Gunung Puntang, yang berasal dari
bahasa sunda muntang yang berarti
berpegangan pada sesuatu agar tidak terjatuh. Kemudian cerita berlanjut, sang
bayi dibawa menuju Gunung Reregean untuk dibersihkan kakinya atau dimandikan.
Di Gunung Reregean kemudian muncullah air terjun yang dinamai Curug Siliwangi.
Dari legenda
tersebut, Curug siliwangi selain menjadi objek wisata petualangan alam
seringkali juga di ziarahi oleh masyarakat yang memang percaya pada cerita
tersebut, untuk mendapat berkah karena dianggap tempat keramat. Hal tersebut
ada sisi positifnya, karena semakin dikeramatkan sebuah kawasan khususnya yang
berada di ekosistem hutan/alam maka bisa jadi semakin terjaga pula tempat
tersebut karena dianggap tabu (pamali) untuk merusak/mengeksploitasinya.
***
Sebelum benar-benar
masuk kedalam hutan dan memulai petualangan, kami harus melewati sebuah bekas
kolam yang dibangun pada masa penjajahan Belanda, yang berfungsi sebagai
penampung air untuk mikrohidro pembangkit listrik radio Malabar. Sekarang bekas
kolam tersebut biasa disebut dengan Kolam Cinta, mungkin karena bentuknya yang
seperti lambang hati. Di kawasan hutan tersebut dulu memang terdapat sebuah
stasiun radio malabar yang legendaris, sayang bangunan utama radio sudah rata
dengan tanah dan yang tersisa hanya secuil tembok. Selain itu masih banyak pula
sisa serta puing bangunan bersejarah di sisi lain wanawisata Gunung Puntang,
seperti Gua dan puing rumah-rumah pegawai radio.
Perjalanan menuju
Curug Siliwangi pun dimulai. Jalur yang dilewati diawali dengan menempuh jalan
setapak yang cukup jelas hingga kemudian harus menyusuri dan menyebrangi sungai
di tengah hutan yang cukup lebat. Cuaca pagi itu cukup cerah dan mendukung
perjalanan kami. Berselang berjalan menyusur jalan setapak, kami sempatkan
berbelok dan sejenak beristirahat serta makan siang di Curug Gentong. Sungai
indah, bersih dan berair jernih mungkin sangat jarang kita temui di kawasan
Bandung dan sekitarnya, sungai Cigeureuh bisa jadi merupakan salah satu contoh
sungai di tengah hutan kawasan Bandung yang masih asri dan cukup terjaga dan
belum terlalu banyak tercemar. Hal tersebut bisa jadi karena hutan yang masih cukup terjaga dan belum
terlalu banyak dieksploitasi oleh aktivitas penebangan pohon yang berlebihan.
Seusai beristirahat
sejenak dan menikmati suasana sunyi hutan dan sungai, perjalanan menuju Curug
Siliwangi kembali dimulai. Langit sedikit demi sedikit mulai kelabu dan
menghitam, mendung pun tak ayal menggelayut
ditemani kabut tipis. Perjalanan masih cukup panjang, medan yang ditempuh
semakin menantang, menyebrangi dan menyusuri sungai berarus liar yang mau tak
mau harus kami lalui. Jalur menuju Curug Siliwangi yang beberapa bulan
kebelakang masih cukup terlihat jelas, sekarang mulai ditumbuhi rumput yang
membuat jalur sedikit tertutup, mungkin karena jarang dilewati.
Setelah menempuh
perjalanan yang cukup panjang dengan berbagai medan, akhirnya sampailah kami di
Curug Siliwangi. Sebuah air terjun indah dengan jatuhan air mencapai sekitar 75
meter yang berada di permukaan ketinggian sekitar 1.700 mdpl. Saat itu, air
curug sedang dalam debit yang sangat besar, ditambah tak lama berselang hujan
deras mengguyur yang membuat debit air semakin besar. Terpaksa kami tak terlalu
lama menikmati keindahan curug, karena selain hujan deras kabut yang mulai
memekat mulai turun. Jalur yang kami lalui pun tak ayal menjadi sebuah aliran
air seperti sungai yang mengalir.
Perjalanan turun
menjadi semakin berat, karena hujan lebat yang mengguyur membuat debit sungai
menjadi besar dan liar. Adrenalin semakin membuncah tatkala kami harus melewati
arus liar yang bisa saja membuat kami terhanyut. Puji syukur, sebelum petang
kami sudah sampai dengan selamat di gerbang keluar wanawisata untuk selanjutnya
meneruskan perjalanan pulang menuju Bandung. Hari yang cukup melelahkan tapi
menyenangkan, masih bisa diberi kesempatan bercengkrama dengan sang alam. (Taufik/satubumikita)***
Bertualang Curug Siliwangi, 3 Februari 2013
Puspita Supriati
Triandini
Novi Eka Evriani
Deya Prastika
Taufik Hidayat
Terima kasih.
ko gk ngeh ya lwat kolam cintanya hehe..
BalasHapuskan udah dibilang pas mau masuk hutan, kolam yg kering itu kolam cinta.. :)
HapusKeren tulisannya.. Btw anak prabu siliwangi di legenda itu siapa namanya.? :)
BalasHapusmakasih.. :) .. Admin ga bisa mastiin anak siliwangi yg dimaksud dlm legenda ini siapa,tp bisa jd adalah kian santang (mungkin).. karena ini hanya legenda.
Hapusmantap gan :)
BalasHapussungai2 di bandung, bagaimana kondisinya sekarang?
BalasHapussalam kenal
Gravity Adventure