Oleh : Bayu Surya Ginanjar
Bandung,18 Januari 2015
Sudah tercatat di agenda satubumikita dari jauh hari sebelumnya. Komunitas satubumikita Jelajah
Karts Citatah adalah bentuk kegiatan jalan-jalan kegiatan ini bersifat
hiking santai dengan diselingi sedikit sharing santai tentang carts
citatah ada beberapa objek geologis yang berkaitan dengan legenda
sangkuriang yang dikunjungi antara lain gua pawon,gua gunung hawu, dan
stone garden
Dengan setelan kaus lengan panjang, celana jeans yang nyaman, kain tutup buff, sepatu bertali, dan daypack yang lengkap dengan segala perbekalan, saya pun meluncur ke stasiun bandung . Padatnya kegiatan sehari sebelumnya tidak menghalangsi saya bangun pagi-pagi sekali. Saya menuju spot pemberangkatan dan pengumpulan peserta tersebut tepat pukul 6.30. Sepertinya masih cukup sepi. Setelah ngobrol ngalor ngidul dengan peserta lain yang adalah masih teman-teman dari komunitas satubumikita akhirnya acara di buka .
stasiun kereta api bandung |
Akhirnya
kami pergi dengan menggunakan kereta kurang lebih 150 peserta ada dalam
kegiatan ini,kami akan mengunjungi deretan Karst Citatah. Sebelumnya
saya mengenal tempat ini sebagai salah satu alternatif tempat untuk
melakukan olahraga panjat tebing. Nah, saat ini saya akan ikut belajar
mengenai asal usulnya dan dari kacamata para geologis!
Karst adalah sebuah bentuk permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup (closed depression),drainase permukaan, dan gua. Daerah ini dibentuk terutama oleh pelarutan batuan, kebanyakan batu gamping. (Wikipedia Indonesia)
Ya,
sebagian besar batuan di wilayah ini adalah batuan gamping, atau lebih
familiar disebut dengan batuan kapur. Kami melewati deretan pabrik batu
gamping untuk bahan baku cat tembok sampai bahan pasta gigi.
Deretan
bukit batuan ini disebut Formasi Raja Mandala yang jalurnya hingga
Pelabuhan Ratu dan Formasi Citarum. Seperti cerita sejarah zaman dahulu
bahwa wilayah Bandung sebelumnya adalah sebuah danau, nah begitu pula
dengan wilayah ini. Namun bukan saja danau, tetapi lautan sedalam 30
meter! Kondisi itu terjadi pada 20-30 juta tahun yang lalu. Maka
selayang pandang kami saat itu adalah deretan tetumbu karang pada
zamannya.
transportasi dari stasiun padalarang menuju gunung hawu dan gua pawon |
Gunung Hawu
Natural brigde atau yang lebih beken dengan sebutan Gunung Hawu ini adalah bentuk tebing batuan dengan lubang besar di tengahnya. Mengapa hawu? Hawu dalam bahasa Sunda artinya adalah tungku. Disebut hawu karena bentuknya yang menyerupai tungku.Lubang
tersebut terbentuk terbentuk jutaan tahun lamanya, akibat hujan asam
dengan pH 4 yang mengakibatkan proses karstifikasi. Karena bentuk reaksi
kimia di dalamnya, maka terjadi pelarutan secara vertikal di dalamnya
yang mengakibatkan runtuhnya bagian tengah, dan membentuk seperti
jembatan
Sabuki Huhah ...... |
satubumikita di gunung hawu |
Narsis di kereta |
Gunung hawu - satubumikita |
Foto keluarga di stone garden |
foto keluarga |
Menuju stone gard |
Prepare Tracking
Nah,
sekarang mari menilik dari kacamata legenda Sunda. Ada hawu yaitu
tungku, ada pabeasan yang artinya tempat beras, pawon yang artinya
dapur. Terdapat pula Karang Panganten dan Gunung Masigit yang berarti
masjid. Ceritanya adalah amarah Sangkuriang yang bukan saja
menelungkupkan perahu, tetapi juga mengacak-acak persiapan pesta
sehingga segala isi dapur berantakan ke mana-mana! Waduh, serem juga
kalau Mas Sangkuriang marah! Hehehe.
Akhirnya pukul 5 sore kami bergegas pulang dengan menumpang mobil dan truk untuk keluar sampai ke jalan raya, tempat bis kami parkir untuk kembali ke Bandung. Kulit saya terbakar, keringat bercucuran, tapi senangnya bukan main! :D Akhirnya kesampaian juga bermain ke wilayah ini.
Tulisan ini dimuat pula di : http://bayusginanjar.blogspot.com/2015/02/jelajah-karts-citatah-dan-gunung-hawu.html
|
tebing gunung hawu emang paling mantep, gokkss. harus nyempetin kesini nih ke wisata alam bandung . nice post gan :)
BalasHapuspernah kesana sekali, bagus tempatnya adem
BalasHapus