Teks & Foto : Rookie Monkey
Akhirnya saya pun berkesempatan mencoba salah satu kegiatan pengarungan sungai arus deras yang cukup memacu adrenalin, ya apalagi kalo bukan arung jeram atau rafting.
Akhirnya saya pun berkesempatan mencoba salah satu kegiatan pengarungan sungai arus deras yang cukup memacu adrenalin, ya apalagi kalo bukan arung jeram atau rafting.
Kegiatan arung jeram hari sabtu itu (10/12/2011) dilaksanakan di sungai Palayangan, Pangalengan, Bandung Selatan. Sungai Palayangan memiliki aliran air yang bersumber dari Situ Cileunca, sungai Palayangan sendiri mempunyai panjang lintasan sekitar 5 km dengan tingkat kesulitan/grade 3,5 dengan waktu tempuh pengarungan sekitar 1,5 jam, cukup cocok untuk pemula seperti saya.
Sebelum melakukan pengarungan, para peserta yang terbagi ke dalam 3 kelompok di briefing sejenak dan sedikit diberi pengarahan atau instruksi bagaimana saat pengarungan berlangsung agar aman dan tidak menimbulkan insiden. Dalam 1 kelompok terdiri dari 4 orang peserta dan 1 orang skipper/Guide dalam satu perahu karet. Setelah selesai briefing dan pemanasan serta semua perlengkapan telah terpasang dengan benar seperti : helm, pelampung dan dayung, pengarungan pun siap dimulai.
Yeaah, karena baru pertama kali, adrenalin saya pun cukup terpacu hingga ubun-ubun kepala. Satu per satu perahu karet pun dilempar ke sungai hingga mengambang di aliran sungai yang cukup deras itu. Hari yang cukup cerah itu menemani awal pengarungan kami. "Dayung kiri, dayung kanan, kiri maju, kiri mundur, kanan maju, kiri maju..." Instruksi itulah yang kami terima dari sang guide sambil berteriak-teriak di bagian paling belakang perahu dengan penuh semangat, instruksi itu untuk mengarahkan arah perahu saat mendayung.
Adrenalin semakin terpacu saat melewati jeram yang cukup deras, "BOOM", itulah yang sering diucapakan guide bila melewati jeram yang cukup curam, sambil menginstruksikan posisi duduk kita untuk berjongkok ke tengah perahu, mungkin posisi duduk seperti itu agar perahu stabil dan seimbang tidak terbalik. Jeram demi jeram pun kami lalui, ada beberapa jeram di sungai Palayangan yang diberi nama, diantaranya : Jeram domba dan Jeram Blender. Ada rasa khawatir kalau-kalau perahu terjungkir dan terbalik dan saya terseret arus sedangkan saya hanya menguasai renang gaya batu, hehe.
Air di sungai Palayangan bisa dikatakan cukup bersih walaupun tidak begitu lebar tapi arusnya cukup deras apalagi saat hujan tiba. Lebar sungai yang paling sempit yaitu selebar perahu karet, ya mungkin itulah ke-khasan yang membedakan dari sungai tersebut dari pengarungan di sungai lainnya. Pemandangan di sekitar sungai cukup indah dan sejuk, pohon-pohon pinus dan perkebunan teh yang terhampar menjadi pemandangan utama menemani pengarungan kami.
Setelah sekitar 1,5 jam mengambang di dalam perahu karet mengarungi sungai, akhirnya kami pun sampai di titik perhentian pengarungan. Alhamdulillah, pengarungan di hari sabtu yang cerah ceria itu berjalan dengan lancar dan menyenangkan. Seusai arung jeram masih ada flying fox menanti untuk kami coba, kegiatan yang menyenangkan bersama teman-teman baru hari itu pun ditutup dengan Botram (makan bersama) di saung-saung pinggir Situ Cileunca.
Terima Kasih
Rookie Monkey, satubumikita.
Rookie Monkey, satubumikita.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, menyanggah, bertanya ataupun ingin berkorespondensi.
Terima kasih