Tampilkan postingan dengan label Soe Hok Gie. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Soe Hok Gie. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 Februari 2013

Soe Hok Gie



Seorang tokoh atau sosok, baik itu yang dikenal luas ataupun terbatas, bisa jadi merupakan sumber inspirasi bagi banyak orang. Seperti inspirasi dari hasil karya, tindakan, sifat atau apa yang telah dia perjuangkan. Maka dari itu satubumikita mencoba untuk mengapresiasi para tokoh tersebut dengan mencoba sedikit menuliskan kisah hidupnya, yang mungkin sedikit banyak bisa menjadi inspirasi positif dan pelajaran untuk kita sebagai generasi muda.



Soe Hok Gie
Setelah sebelumnya satubumikita membahas F.W Junghuhn. Seperti judul yang tertera di atas, satubumikita mencoba membahas sosok Soe Hok Gie, seorang aktivis mahasiswa yang selain suka menulis juga seorang pendaki. Tanggal 17 Desember 1942 adalah  dimana Gie dilahirkan di kota Jakarta. Meninggal dunia sehari sebelum berumur 27 tahun tepatnya pada tanggal 16 Desember 1969 di puncak mahameru bersama rekannya  Idhan Dhanvantari Lubis (20 tahun) karena menghirup gas beracun. Gie pernah menulis dalam buku hariannya yang mengutip seorang filsuf Yunani, “nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda”. Memang begitu adanya sosok pemuda kita yang satu ini, Gie mungkin berbahagia mati muda daripada sial berumur sampai tua.  


ANDA PENGUNJUNG KE-

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...