Selasa, 31 Desember 2013

Jurnal satubumikita #22 : Belajar dari alam yang terkembang, Ciremai



Tak terasa penghujung  tahun 2013 masehi akan berlalu, pun dengan kegiatan-kegiatan perjalanan yang telah satubumikita jalani selama 2 tahun lebih ini. Banyak suka duka, yang datang dan pergi. Semoga sedikit  banyak ada pelajaran dan pembelajaran yang dapat kita ambil dari setiap perjalanannya untuk diterapkan di kehidupan kita sehari-hari. 

Selain kegiatan yang satubumikita jalani, tak terasa pula sudah 2 digit tulisan amatir yang tergores, yang penulis namakan Jurnal satubumikita. Jurnal satubumikita sendiri merupakan sebuah reportase amatir perjalanan berkala dari komunitas satubumikita. Tulisan yang dipublikasikan di blog (satubumikita.blogspot.com) ini hanya semata-mata sebagai salah satu bagian dari dokumentasi perjalanan. Data dan keterangan yang tercantum bisa saja tidak valid dan akurat, koreksi bisa dilayangkan di bagian komentar atau email satubumikitaeo@gmail.com. Selamat membaca dan wilujeung taun baruan.

***

Jumat, 13 Desember 2013

Manfaat Mendonorkan Darah Bagi Kesehatan Kita


Di dalam sebuah berita online, satubumikita mendapati bahwa kantung darah di Indonesia tidak pernah cukup dan bahkan selalu kurang setiap tahunnya, bisa jadi atau hampir pasti karena orang yang membutuhkan darah lebih banyak daripada orang yang mendonorkan darah. Oke, satubumikita tidak akan membahas hal kekurangan darah tersebut lebih jauh lagi, tapi akan sedikit membahas mengenai manfaat mendonorkan darah bagi kesehatan si pendonor yang mungkin bisa sedikit memancing orang untuk mendonorkan darahnya.



Kaos satubumikita

Merchandise Kaos Komunitas satubumikita untuk semua (umum dan anggota) :)


Bagian depan



Bagian Belakang


Rabu, 11 Desember 2013

Komunitas satubumikita di Majalahjalanjalan, edisi Desember 2013

Komunitas satubumikita berkesempatan masuk rubrik komunitas di majalah jalanjalan edisi Desember. Halaman berapa? Cek di toko buku dan majalah terdekat di kota kamu :)

Sabtu, 07 Desember 2013

Sepintas Mengenal Si Bunga Abadi, Edelweiss

Edelweiss di Gunung Papandayan, foto : Ajeng

Kali ini satubumikita akan sedikit mencoba membahas mengenai bunga simbol keabadian, yaang banyak ditemui di pegunungan. Ya, simbol tersebut adalah sebuah tumbuhan yang berbunga, dan itu adalah Edelweiss. Sering kali kita tergoda untuk memetiknya dan membawa pulang bunga tersebut untuk menjadi kenang-kenangan atau untuk seseorang, pesona bunga kecil tersebut seolah memang menjadi daya tarik tumbuhan yang semakin langka tersebut.

Jumat, 06 Desember 2013

Event : Mendaki Gunung Ciremai, Via Apuy, 19 - 22 Desember 2013





Salam satubumikita. Kegiatan kedua di bulan Desember yang basah ini komunitas satubumikita kembali sejenak menjelajah alam bumi pasundan, yaitu mendaki Gunung Ciremai. Jalur yang akan kita lalui nanti adalah melalui jalur Apuy yang berada di wilayah Majalengka. Ciremai sendiri seperti yang kawan-kawan ketahui merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat, selain itu Ciremai memiliki kisahnya di kalangan masyarakat sunda. Maka dari itu, satubumikita mencoba selain lebih mendekatkan diri pada sang pencipta semesta dan menempadiri, juga menengok dari dekat dan mengapresiasi sejarah serta mitos-mitosnya yang beredar.


> Kegiatan ini diadakan pada tanggal 19 – 22 Desember 2013 (Kamis Malam berangkat dari Bandung)

> Kumpul : 19 Desember, Kamis malam

Senin, 02 Desember 2013

Jurnal satubumikita #21 : Sejenak Menjelajah Gunung Kerenceng




Suara adzan maghrib mulai berkumandang menggema di seantero kampung dari corong pengeras suara sebuah surau. Langit senja bercampur awan hitam bergumpal memekat menemani  kaki yang lelah berjalan. Di sebuah warung, segerombolan orang berkumpul menghela nafas sembari menunggu kawan yang tak kunjung tiba. Sedikit kerisauan akhirnya terjawab, kawan yang ditunggu pun datang bersama mobil bak terbuka yang biasa mengangkut hasil bumi. Kegembiraan pun mulai terpancar kembali, senyum sumringah mulai terkembang diiringi guyonan dan candaan mengobati kelelahan. Di pelupuk mata lamat-lamat terlihat kerucut  gunung berselimut halimun. Lampu kota di kejauhan mulai berkelap-kelip ditimpali angin malam yang mulai berhembus pelan. Sejurus kemudian deru mesin lokomotif mengakhiri perjalanan satubumikita di ahad itu.   


12 jam yang lalu

Jumat, 29 November 2013

Event : Mengejar Sunrise dari Ketinggian Gunung Gede, 7 - 8 Desember 2013





salam satubumikita

setelah pendakian gunung Gede edisi pertama pada Bulan mei 2013 lalu, kali ini satubumikita mengadakan pendakian ke gunung gede untuk yang ke 2 kalinya dengan misi dan tema yang berbeda, kali ini satubumumikta ingin mencoba menyaksikan mentari terbangun di ufuk timur.

***

Kamis, 14 November 2013

Jurnal satubumikita #20 : Sejenak bersama Galunggung & Kampung Naga




Di kejauhan, tinggi menjulang sebuah Gunung yang pernah meletus dahsyat. Letusannya di masa  Presiden Soeharto tercatat berlangsung selam 9 bulan, dalam periode 5 Mei 1982 sampai 8 Januari 1983. Ya, Gunung tersebut adalah Gunung Galunggung, yang berada di kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Menurut supir angkot yang kami tumpangi, di periode meletusnya Galunggung tersebut, para warga di sekitar Gunung hanya bisa menikmati terangnya mentari  sampai sekitar jam 10 pagi, dan selebihnya dari waktu tersebut adalah waktu yang gelap. Tak terbayangkan keseharian kita dalam keadan seperti itu, tapi itulah kuasa Tuhan.Seperti kata Kuncen Kampung Naga, bencana meletusnya Galunggung sekitar 29 tahun lalu merupakan sebuah pelajaran bagi manusia. Seperti letusan Gunung lainnya yang selain menyisakan tangis, seolah Galunggungpun  kemudian menjadi sumber penghidupan bagi manusia sekelilingnya. Pasir-pasir bekas muntahan dari perut bumi yang melimpah menjadi sebuah keniscayaan bahwa alam memang memberikan sebuah  keseimbangan dari sebuah bencana alami (tanpa campur tangan manusia).

***

Rabu, 13 November 2013

Rupa - Rupa Cerita Trip Gunung Galunggung Dan Kampung Naga

Oleh  : Gustaf RM 


Mendaki gunung, menjajal anak tangga yang panjang dan sebuah perkampungan adat yang ada naga (ular)nya atau kampungnya para naga. Ya,  inilah gambaran yang terpintas seketika  saya untuk pertama kali mendengar kata “Galunggung dan Kampung Naga”. Kali ini tepatnya tanggal 2- 3 november 2013 destinasi perjalanan saya adalah menuju Tasikmalaya untuk mengunjungi yang boleh jadi menjadi andalan wisata alam dan budaya (ikon) Tasikmalaya.

Terletak di Kabupaten Tasikmalaya secara administratif , Gunung Galunggung akan menjadi tujuan utama eksplorasi saya dan teman – teman  yang tergabung dalam komunitas satubumikita. Dan dilanjutkan berkunjung ke kampung Naga yang secara administratif terletak di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya.
Jam 6 pagi meet point di surapati core (meet point nya event sabuki untuk wilayah ekplorasi Jawa Barat bagian timur) “nggak juga sih…,” Setelah hampir semua peserta yang akan ramein event ini ngumpul semua ..jam 6.30 akhirnya kita ber-19 memulai perjalanan. Tujuan pertama adalah menumpang bis di terminal Cicaheum . bis Trayek Cicaheum - purwokerto via tasikmalaya yang kata abang kondektur ber AC yang jadi pilihan hati rombongan satubumikita, walaupun bisa langsung menggunakan bis jurusan Cicaheum – Tasikmalaya langsung, mungkin ongkosnya bisa lebih murah atau bahkan lebih mahal, hehe.

Sabtu, 09 November 2013

Mendaki dengan Nurani dan Keimanan

Teks & foto Oleh :  Feriansyach (Permata Sumut)




           Dengan Apakah kita mendaki? Bukan dengan peralatan yang lengkap, perhitungan yang cukup, bekal yang banyak, atau nafsu, hasrat yang besar untuk menggapai puncak. Kita mendaki dengan Nurani. Nurani yang sehat yang selalu disirami dengan ketakwaan (beribadah) kepada Allah sebagai usaha untuk mempertajam nurani yang kita miliki. Mengapa Nurani ?

Rabu, 06 November 2013

Bercerita dengan sketch di event perjalanan ke gunung galunggung dan kampung naga 2 - 3 nov 2013

Ada banyak cara yang dilakukan oleh teman2 kita dalam mengapresiasikan setiap kegiatan perjalanan. selain cara yang sudah umum dan lazim di lakukan oleh kebanyakan orang seperti potograph, membuat jurnal, puisi, film dokumenter dan lagu, kali ini ada hasta karya yang dibuat oleh salah seorang teman kita "fifit" dengan cara membuat sketch . Model ini menambah referensi kita dalam mengapresiasi perjalanan dan moment yang didapatkan.

"Fifit a.k.a sari" mengapresiasikannya dengan membuat sketch dari setiap pesertanya berdasarkan ingatan tentang ciri-ciri personal individu, karakter dan moment yang menjadi bagian yang berkesan dan pastinya untuk para tokoh yang ada dalam sketch itu akan senyum-senyum kecil  ketika melihat sketch ini sembari mengingat visualisasi kejadian waktu itu.
cekidot :



Minggu, 20 Oktober 2013

Event : Menengok Sisa Kedahsayatan Galunggung & Mengintip Budaya di Kampung Naga, 2-3 November 2013

Peta Gunung Galunggung tempo Dulu, foto : http://www.geheugenvannederland.nl/?/nl/items/NAT01:NNM001000871-081
Di awal bulan November ini kembali satubumikita mengadakan kegiatan yaitu trekking ke Gunung Galunggung yang pernah dahsyatnya meletus beberap belas tahun yang lalu, serta kita coba mengintip budaya sunda di Kampung Naga di Tasikmalaya yang masih memegang adat istiadat yang cukup kental.   Titik pertama yang akan kita tengok adalah Gunung Galunggung, lalu selanjutnya kita coba mengenali budaya di kampung Naga dengan langsung berinteraksi dengan masyarakatnya dan kita akan bermalam di Kampung Naga. Kegiatan ini bersifat komunitas dan eksploratif tanpa survey dan pemandu.


Kegiatan diadakan padaTanggal 2- 3 November 2013

Kumpul Hari Sabtu pagi 2 November 2013


  • Di Surapati Core, Jalan Suci/Padasuka (sebelum terminal Cicaheum) Bandung pukul 06.00, atau
  • Di Terminal Tasikmalaya (Indihiyang), sekitar pukul10.00
Partisipan yang akan ikut dibatasi


Sabtu, 05 Oktober 2013

Sejenak Berkunjung Ke Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi (Bag.2 / Foto)

Catatan sebelumnya (klik di sini)

Kemudian iring-iringan warga pun berakhir di alun-alun kampung. Setelah itu berturut-turut ditampilakn beberpa kesenian tradisi lainnya, seperti, ritual menumbuk padi secara tradisional, kesenian ketangkasan lais serta debus. Ritual yang bisa jadi cukup sakral adalah upacara memasukan padi ke dalam 'Leuit Si Jimat' oleh abah anom sang pemimpin kampung yang diiringi kawih dan doa-doa. Selanjutnya prosesi berlanjut dengan meramal atau mencoba menerawang masa depan di sebuah bale besar. Keriuhan dan prosesi upacara adat pun berakhir di siang hari yang mendung.

Sedikit Jepretannya. Cekidot.



Rabu, 02 Oktober 2013

Plakat Petunjuk Arah dan Ketinggian Gunung di Taman Ganesha

Bila kita berkunjung ke Taman Ganesha Bandung, yang berada di seberang Aula ITB (Institut Teknologi Bandung) di jalan Ganeca, dan kita jeli maka kita akan menemukan beberapa plakat petunjuk arah dan ketinggian gunung yang berada di sekitar Bandung. 

Taman Ganesha sendiri dulu bernama Ijzermanpark yang dibangun sekitar tahun 1919. Nama Ijzermanpark diambil dari nama Dr. Ir. J. W. Ijzerman yang berjasa besar dalam pendirian Technische Hogeshool – THS (sekarang Institut Teknologi Bandung - ITB). Di taman tersebut dulu terdapat sebuah patung dada Dr. Ir. J.W. Ijzerman yang berada di pintu masuk utara taman. Patung Dr. Ir. J.W. Ijzerman itu masih berdiri megah pada tahun 1950-an. Namun pada tahun 1960-an patung Ijzerman telah digantikan dengan patung Ganesha. Di sana sekarang diletakan patung kontemporer terbuat dari baja tahan karat berbentuk rangka kubus (Tugu "In Harmonia Progresio"). Nah, bisa jadi plakat-plakat tersebut dibuat bersamaan dengan dibangunnya Taman Ganesha.

Di bawah ini satubumikita memfoto plakat-plakat tersebut, dan yang menjadi pertanyaan adalah tidak adanya Gunung Tangkuban Parahu dan Burangrang, yang merupakan landmark Gunung di kota Bandung (atau mungkin sudah raib atau lupa dibuat atau sudah tak terlihat), entahlah.

Gunung Dajeuhloehoer  (1110)

ANDA PENGUNJUNG KE-

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...