Jurnal amatir satubumikita, no. 15 bulan Maret 2013. |
Senja yang mendung diantara keriuhan kota dan kepadatan lalu-lintas menemani perjalanan kami di hari Jumat itu. Tak lama kemudian air dari langit tumpah ruah mengguyur bumi. Malam datang membawa gelap yang dingin. Perjalanan dari kota kembang baru dimulai, kemacetan tak terelakan di jalur yang tergenang banjir. Tujuan utama kami di hari itu adalah menuju kota Garut, kota dengan banyak sebutan; kota intan, kota dodol, swiss van java atau tatar pangirutan. Tempat yang akan sedikit satubumikita jelajahi di tatar pangirutan yaitu; Gunung Cikuray. Sebuah gunung yang bila dilihat dari kejauhan membentuk sebuah kerucut yang hampir sempurna. Setelah perjalanan di dalam elf yang penuh sesak berjejal yang bisa dikatakan over capacity. Kami pun sampai di terminal Guntur yang ramai oleh para calo-calo yang seakan menjadi buas bila berburu penumpang, berebut pecahan rupiah untuk mengisi periuk nasi, memang cukup wajar bila melihat kondisi ekonomi negara kita yang penuh ketimpangan.