Tampilkan postingan dengan label Seuri Bray. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seuri Bray. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 November 2015

Cerita camping satubumikita (Part 2 / Finish)

Oleh : Ria Indhryani


Berhubung saya harus cepat-cepat melunasi hutang tulisan tentang Campfest Seuri Bray beberapa pekan lalu, Sabtu pagi memang hari yang manis buat menulis. Harus melanjutkan cerita Camping Ceria Sabuki, Kang Opik [Salah satu dedengkot Satu Bumi Kita] sudah seperti redaktur tempat saya bekerja dulu yang jika bertemu, tidak pernah lupa menagih tulisan lanjutan ini. Hehee.
Menjemput maghrib hari itu, senja mulai datang. Yang lain tentu saja bersegera untuk sholat. Bahkan, mungkin ada juga yang mandi sore. Saya dan teman-teman setenda saya, jangan kalian tanya…! Belum ada alasan untuk mandi! Hehe.
Karena membayangkan mushola minimalis di area tersebut pasti akan penuh, saya dan teman-teman di tenda nomor 01 itu sepakat mengejar mas-mas bintang tamu yang sedang asik ber-hammocks di area sebelah kanan lapangan. Ada Serambi Langit dan Fiersa Basari di sana. Dalam kondisi seperti ini, mengawas diri jangan sampai baper sama artis itu penting. Hahahahah. Modal kamera, sebenarnya niat saya dan teman-teman adalah hanya ingin berfoto dengan mereka. Ngisi waktu doank, paling tidak sampai musholannya agak lega. Kalaupun ada yang niatnya lebih atau beneran baper sebelum dan sesudahnya, biarlah ini menjadi rahasia anak tenda kami. :D

Senin, 19 Oktober 2015

Catatan Perjalanan Camping Festival “Seuri Bray”

Oleh : Selvia Andri Yani (Epoy)

Sedari ku mulai terjerumus dengan breng***nya Skripsi, tak banyak waktu untuk aku bersenang – senang dengan kesukaanku terhadap dingin dan sepi. Tapi aku rasa Tuhan jauh lebih mengerti, bagaimana ia memberikan kesempatan kepadaku dengan cara yang keren.
Aku adalah salah satu perempuan penikmat musik, penggemar jalan - jalan, dan menggilai keduanya. Ku rasa Camping Festival adalah hal yang pas untuk dinikmati. Sudah lama tidak ngopi, makan dinesting sembari seuri bareng baraya (dibaca : sambil ketawa bersama saudara).

Informasi event ini aku dapatkan dari seorang pria sanguin di Bandung. Sebut saja dia mas dadang, salah 1 pemain cajon fenomenal Band Parahyena. Dia menyelundup seperti manusia persuasi, dan aku tergoda untuk menjadi peserta tanggal 3- 4 Oktober 2015. Juga, aku memang menyukai Band Parahyena setelah melihat perform-nya di salah 1 café Bandung saat itu. Akhirnya aku memutuskan dengan sadar untuk hadir dalam acara Seuri Bray.
Singkat Cerita.. Aku mendaftarkan diri bersama ke-empat kawanku dari Jakarta. Dia bernama Kikuk, Uya, Bentol, dan Jupe. Lalu kami menunggu hari itu tiba.

Selasa, 13 Oktober 2015

Cerita Camping satubumikita (Part 1)

Oleh : Ria Indhryani



Mereview sebuah event saat sudah tidak lagi menjadi wartawan itu lumayan jadi PR banget. Bukan apa-apa, sudut pandanganya jadi beda karena saya akan menulis sebagai peserta atau bukan pewarta. Padahal, pewarta biasanya jadi peserta juga kan yah? Tapi tetap ajah, pewarta hampir kadang-kadang mendapat akomodir yang spesial dari penyelenggara acara sehingga kebanyakan, komentar yang ditulis sudut pandang pewarta ‘cenderung positif’ atas dasar ketidakenakan dan hal lainnya lah… Hehehee. Wartawan, pasti ngerti banget maksud saya. Apalagi untuk pewarta yang memang ditugaskan oleh kantornya sebagai media partner. Kalau ada pewarta ngulas event dan hasilnya ‘negatif semua’, ini langka dan bisa jadi karena memang terlalu jujur atau sebaliknya tidak merasa puas dengan akomodir yang diberikan. Nah kalau jadi masyarakat biasa [bukan PERS], biasanya bakalan lebih jujur kalau ngulas sesuatu. Positif atau negatif, dihajar sekaligus. Bahasanya juga jadi lebih santai. Nah… Kalau saya sekarang sih, lebih pengen curhat dan share pengalaman saya kemarin camping gimana.

ANDA PENGUNJUNG KE-

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...