Oleh : @DyaIganov
Buat saya pribadi, yang berkesan dari satu perjalanan itu salah satunya
adalah masalah transportasi. Ga jarang loh kami terpaksa menggunakan moda
transportasi yang sedikit ‘nyeleneh’ karena memang ga ada akses angkutan umum
ataupun carteran di daerah tersebut. Sebut saja kalau kita ke Gunung Tampomas
atau Gunung Guntur. Kaki Gunung Tampomas sudah cukup terkenal dengan tambang
batu, pasir, bahkan TPA, jadi ga heran ini adalah tempat yang cocok untuk nyari
truk. Aneka macem truk lewat sini, mulai dari yang kayu, yg udah reyot, sampe
truk yang super tinggi kaya truk tambang yang masih kinclong bakal kita temuin
di sini, khususnya kalau yang naik dari jalur Cibeureum, Kab. Sumedang. Para
supir truk udah biasa ko dicegat dan ngangkut para pendaki yang mau naik atau
turun Tampomas, tapi, itu pun disesuaikan. Kadang, kalau muatan mereka cukup
banyak dan kalau kami menumpang jadi overload, mereka nolak, tapi ada juga sih
yang pelit ga mau kasih tumpangan hohoho. Kami yang menumpang pun harus
toleransi sama muatan utamanya. Terkadang, kami harus berdiri atau (maksa)
duduk di atas pecahan-pecahan batu yang beberapa masih ada yang tajem-tajem dan
pastinya jangan bayangin nyamannya kaya naek BMW ya, secara diatas batu dan
kondisi jalannya pun banyak berlubang, tanjakan, turunan, dan tikungan.