![]() |
Doc : |
Krisis udara sehat dirasakan tidak hanya oleh warga
Provinisi Riau, tetapi juga warga Sumatera bagian lainnya seperti Kota Padang.
Belum lagi Kalimantan, Palangkaraya di siang hari rupanya sudah memamerkan
warna jingganya. Sungguh itu bukan sunset atau sunrise, melainkan hasil dari
udara yang kualitasnya nyaris 'dua belas kali lipat lebih buruk dari ambang
batas udara bahaya'.
Sebulan yang
lalu misalnya, indeks polusi di Palangkaraya mencapai 2.314,45 mikrogram/m3.
Padahal, menurut PP No.41/1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, batas
pencemaran udara yang masih aman bagi makhluk hidup adalah maksimal 150
mikrogram/m3/hari. Bahkan jika merujuk data World Health Organization (WHO)
yang memiliki standart polusi udara aman maksimal 50 mikrogram/m3/hari, nilai
polusi udara di Palangkaraya saat ini adalah 45 kali lipat di atas batas aman
WHO.